Mitigasi Dampak Psikologi Terhadap Anak Akibat Pelaksanaan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Pandemi Covid-19

Vevi Sunarti, Mudjiran Mudjiran, Reza Gusmanti

Abstract


: Belajar dari rumah (BDR) dalam pendidikan jarak jauh (PJJ) merupakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Menurut data yang dirilis oleh Kemendikbud jumlah siswa yang melakukan pembelajaran dari rumah ini berjumlah 68.729.037, jumlah tersebut tersebar pada berbagai tingkat satuan pendidikan, mulai dari PAUD sebanyak 7,4 juta orang, siswa SD sebanyak 28.587.688, siswa SMP sederajat 13.086.424, siswa SMA sederajat sebanyak 11.303.381, mahasiswa sebanyak 6.349.941 orang, sebanyak 1.505.017 pada satuan pendidikan masyarakat, sebanyak 234.826 merupakan peserta kursus dan 140.390 siswa pada satuan pendidikan khusus serta sejumlah 75.695 siswa pada satuan pendidikan keagamaan. Pelaksanaan BDR ini berdasarkan hasil survey telah menimbulkan dampak psikologi terhadap anak. Hasil survey Wahana Visi Indonesia yang dimuat dalam www.katadata.co.id, menemukan bahwa pemberlakuan BDR ini memiliki dampak psikis terhadap siswa. Data menunjukan sebanyak 47% anak mengaku bosan tinggal di rumah, sedangkan 35% kuatir ketinggalan pelajaran dan 15% mereka merasa tidak aman. Di samping itu Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga melakukan survey dan mereka menemukan bahwa telah terjadi kekerasan secara psikis terhadap anak selama pandemi ini, dimana 56% mengaku dimarahi, 34% mengaku dibanding-bandingkan dengan anak lain, 23% mengaku dibentak, 13% dipelototi, dihina sebesar 5% dan terkahir diancam sebesar 4%. Yang menarik adalah bahwa pelaku yang melakukan tindak kekerasan tersebut merupakan keluarga terdekat, seperti ayah, ibu, kakak, adik dan saudara lainnya bahkan nenek dan asisten rumah tangga juga ikut terlibat. Berdasarkan data-data di atas, tidak dapat dipungkiri bahwa dampak psikologi pasti akan terjadi pada anak dan orang tua yang terlibat dalam pelaksanaan belajar dari rumah, dimana pada gilirannya akan juga berpengaruh kepada tujuan dari pembelajaran itu sendiri yaitu perubahan perilaku. Bagaimana mungkin perubahan perilaku akan tercapai dengan maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan jika dalam proses pembelajaran tersebut terjadi tekanan psikis terhadap anak dan tidak menutup juga kemungkinan hal ini juga berpengaruh kepada psikologi orang tua atau anggota keluarga yang lain. Untuk itu, agar hal tersebut tidak semakin menganggu proses BDR ini, perlu dilakukan mitigasi atau hal-hal yang bersifat preventif dalam rangka meminimalisir resiko negatif terhadap psikis anak khususnya. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi literatur yang bertujuan untuk mencarikan solusi alternatif dalam rangka meminimalisir dampak psikologi negatif yang terjadi kepada anak selama pelaksanaan belajar dari rumah.


Keywords


belajar dari rumah, verbal abuse, mitigasi

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.30601/dedikasi.v5i1.1399

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



sintagoogle-scholaronesearchgarudaPKPcrossref 

Creative Commons License
Jurnal Dedikasi Pendidikan oleh LPPM Universitas Abulyatama disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

Berdasarkan ciptaan pada http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/dedikasi.