DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RESIKO STUNTING PADA BALITA

Ambia Nurdin, Fauziah Fauziah

Abstract


Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs adalah status gizi anak balita.  Masa anak balita merupakan kelompok yang rentan mengalami kurang gizi salah satunya adalah stunting. Stunting merupakan ganguan pertumbuhan linier yang disebabkan adanya malnutrisi asupan zat gizi kronis atau penyakit infeksi kronis maupun berulang yang ditunjukkan dengan nilai z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 SD. Salah satu provinsi yang memiliki proporsi balita stunting adalah Kalimantan Timur. Proporsi balita stunting di Kalimantan Timur yakni 26,7% dimana 18,3% tergolong pendek dan 8,4% sangat pendek. Berdasarkan laporan Riskesdas 2013 Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi yang diindikasikan termasuk kategori stunting serius diantara 15 provinsi lainnya di Indonesia dan pada tahun 2017 berdasarkan laporan survey pemantauan status gizi angka stunting masih 35,7%. Penelitian ini adalah penelitan kepustakaan (library research), yaitu serangkaian penelitian yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, atau penelitian yang obyek penelitiannya digali melalui beragam informasi kepustakaan (buku, ensiklopedi, jurnal ilmiah, koran, majalah, dan dokumen). Hasil dari 7 jurnal internasional dan 7 jurnal nasional yang telah saya review bahwa Pola Pemberian Makan merupakan faktor yang paling segnifikan hubungan nya dengan kejadian resiko stunting pada balita. Saran: Kepada ibu yang memiliki balita agar bisa memperhatikan kembali bagaimana Pola Pemberian Makanan yang mencakup dari Jenis Makanan yang di konsumsi ibu dan juga di berikan kepada anak, seterusnya Frekuensi makan nya mungkin dari sebelumnya dari 2 kali sehari di usahakan Frekuensinya menjadi 3 kali sehari dan juga dari zat asupan makanan yang di konsumsi lebih mencakup nutrisi yang lengkap baik dari Protein, lemak, Karbohidrat, Vitamin, Mineral, Serat Tumbuhan dan Air. Kepada dinas terkait lebih meningkatkan program-program yang sifatnya bisa meedukasikan masyarakat baik itu seperti seminar dan juga sosialisasi-sosialisasi di desa yang sifatnya bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

 

Kata Kunci: Resiko Stunting, Balita


References


Z. Oktarina and T. Sudiarti, “Faktor Risiko Stunting Pada Balita (24—59 Bulan) Di Sumatera,” J. Gizi dan Pangan, vol. 8, no. 3, p. 177, 2014, doi: 10.25182/jgp.2013.8.3.177-180.

Asrianti dkk, “Tingkat Pendapatan, Metode Pengasuhan, Riwayat Penyakit Infeksi dan Risiko Kejadian Stunting pada Balita di Kota Samarinda,” J. Nas. Ilmu Kesehat., vol. 2, no. 1, pp. 1–8, 2019.

dan S. C. Sri Astuti, Ginna Megawati, “Gerakan pencegahan stunting melalui pemberdayaan masyarakat di kecamatan jatinangor kabupaten sumedang,” vol. 7, no. 3, pp. 185–188, 2018.

A. Rahayu and L. Khairiyati, “Risiko Pendidikan Ibu Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak 6-23 Bulan,” Penel Gizi Makan, vol. 37, no. Ci, pp. 129–136, 2014, doi: 10.22435/PGM.V37I2.4016.129-136.

E. Kusumawati, S. Rahardjo, and H. P. Sari, “Model Pengendalian Faktor Risiko Stunting pada Anak Bawah Tiga Tahun,” Kesmas Natl. Public Heal. J., vol. 9, no. 3, p. 249, 2015, doi: 10.21109/kesmas.v9i3.572.

D. M. Nadiyah, Dodik Briawan, “FAKTOR RISIKO STUNTING PADA ANAK USIA 0 — 23 BULAN DI PROVINSI BALI , JAWA BARAT , DAN NUSA TENGGARA TIMUR,” vol. 9, no. 2, pp. 125–132, 2014.

R. Ramadhan, N. Ramadhan, and E. Fitria, “Determinasi Penyebab Stunting di Provinsi Aceh,” Sel J. Penelit. Kesehat., vol. 5, no. 2, pp. 68–76, 2018, doi: 10.22435/sel.v5i2.1595.

O. Putra, “Pengaruh BBLR Terhadap kejadian Stunting pada anak usia 12-60 bulan di wilayah kerja puskesmas pauh pada tahun 2015,” 2016.

A. R. Solin, O. Hasanah, and S. Nurchayati, “Hubungan Kejadian Penyakit Infeksi Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 1-4 Tahun,” JOM FKp, vol. 6, no. 1, pp. 65–71, 2019.

R. L. Delfanti et al., “faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting di wilayah kerja UPT puskesmas klecorejo kabupaten madiun tahun 2018,” N. Engl. J. Med., vol. 372, no. 2, pp. 2499–2508, 2018, doi: 10.1056/nejmoa1407279.

N. Rahman et al., “Faktor risiko kejadian stunting pada anak umur 2-5 tahun di Puskesmas Biromaru,” vol. 2, no. 1, pp. 39–43, 2018.

R. A. Astutik, m. Zen Rahfiludin, “faktor resiko kejadian stunting pada anak balita usia 24-59 bulan ( studi kasus di wilayah puskesmas gabus II Kabupaten Pati tahun 2017,” vol. 6, pp. 409–418, 2018.

A. R. Dewi, Y. L. R. Dewi, and B. Murti, “Life Course Factors Associated with Stunting in Children Aged 2-5 Years: A Path Analysis,” J. Matern. Child Heal., vol. 4, no. 5, pp. 348–357, 2019, doi: 10.26911/thejmch.2019.04.05.09.

R. Agustia, N. Rahman, and H. Hermiyanty, “Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Wilayah Tambang Poboya, Kota Palu,” Ghidza J. Gizi dan Kesehat., vol. 2, no. 2, pp. 59–62, 2020, doi: 10.22487/ghidza.v2i2.10.

N. Delianti, T. Tahlil, and H. Kamil, “Risk Factor Analysis of Stunting Incident among Toddlers in the Work Area of the Technical Implementation Unit of the South Aceh Regency Health Primary Services,” vol. 0966, no. 1, pp. 80–86, 2020, doi: 10.36349/easjnm.2020.v02i01.13.

R. F. Putri, D. Sulastri, and Y. Lestari, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang,” J. Kesehat. Andalas, vol. 4, no. 1, pp. 254–261, 2015, doi: 10.25077/jka.v4i1.231.

M. R. Farah Okky Aridiyah , Ninna Rohmawati, “faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting di wilayah pedesaan dan perkotaan ( The Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urabn Areas ),” Fakt. yang mempengaruhi kejadian stunting di Wil. pedesaan dan Perkota., vol. 1, no. 12, p. 168, 2015, doi: 10.1007/s11746-013-2339-4.

C. D. R. Pacheco, I. Picauly, and M. Sinaga, “Health, Food Consumption, Social Economy, and Stunting Incidency in Timor Leste,” J. Kesehat. Masy., vol. 13, no. 2, pp. 261–269, 2017, doi: 10.15294/kemas.v13i2.11248.

P. Anisa, “Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 25-60 Bulan di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012,” Univ. Indones., pp. 1–125, 2012.

D. Mayasari et al., “Stunting , Faktor Resiko dan Pencegahannya, Risk Factors and Prevention,” vol. 5, pp. 540–545, 2018.

N. Risani Rambu Podu Loya, “Pola Asuh Pemberian Makan Pada Balita Stunting Usia 6-12 Bulan di Kabupaten Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur,” vol. 6, 2017.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.