HUBUNGAN PERAN PMO DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERCULOSIS PADA PASIEN TUBERCULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA BANDA ACEH

Zulheri Zulheri, Fahmi Ichwansyah, Aulina Adamy

Abstract


Kota Banda Aceh merupakan ibu Kota Provinsi Aceh dengan kasus tuberculosis paru  mendapatkan peringkat dua terbanyak. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan angka kejadian tuberculosis paru di Kota Banda Aceh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan peran PMO dan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat anti tuberculosis paru di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh. Metode: Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan Desain Cross Sectional dan objek penelitian berjumlah 128 orang penderita TB Paru di Kota Banda Aceh. Penelitian dilakukan selama 3 bulan dari bulan Agustus-November 2018 berlokasi di seluruh Puskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh analisis data menggunakan uji regresi logistic. Hasil: menunjukkan bahwa 82% patuh minum OAT, 53.9% mendapatkan pengawasan PMO, 57.8% mendapatkan dukungan instrumental, 53,1% mendapatkan dukungan informasi, 56,2% mendapatkan dukungan penilaian, 64.0% mendapatkan dukungan emosional, 63.2% mendapatkan dukungan spritual, 50,7% mendapatkan dukungan finansial. hasil statistk diperoleh ada hubungan PMO (OR= 18,5 P-Value = 0,000) ada dukungan informasi (OR= 5.4, P-value =0,002), ada dukungan emosional (OR= 3.54, P-Value =0,027), ada dukungan finansial (OR= 0 .22, P-Value =0,018), tidak ada dukungan instrumental (OR= 2.5, P-Value = 0.050), tidak ada dukungan penilaian (OR=1.22, P-Value = 0.664), tidak  ada dukungan spritual (OR= 0.55, P-Value=0,247). Saran: Kepada Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh untuk dapat meningkat program pemberantasan penyakit Tuberculosis paru sehingga bisa menurunkan angka Tuberculosis paru dan masyarakat terhindar dari penyakit Tuberculosis paru.


Full Text:

PDF

References


Ambari M. & Prinda K., Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Keberfungsian Sosial pada Pasien Skizofrenia Pasca Perawatan di Rumah Sakit: Universitas Diponegoro; 2016.

Dinkes., Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Pusdatin Kemenkes RI: Jakarta: Pusdatin Kemenkes RI; 2017.

Fitria R. & Febriani C.A., Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Gading Rejo 2015, Jurnal Dunia Kesmas, 2017;5(1):24-31.

Hannan M. & Hidayat S., Peran Keluarga dalam Perawatan Penderita Tuberkulosis Paru di Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep, WIRARAJA MEDIKA, 2013;3(1):16-20.

Kemenkes R.I, Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia 2010-2014, Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan, 2017.

Manuhara L., Evaluasi Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Tuberkulosis Paru Pada Programmed Management On Drug-Resistant Tuberculosis di Puskesmas Kota Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2012.

Pradana W.K., Hubungan Dukungan keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberculosis paru di Puskesmas Guntung Demak: Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA; 2018.

Puri N.A., Hubungan Kinerja Pengawas Minum Obat (PMO) dengan Kesembuhan Pasien TB Paru Kasus Baru Strategi DOTS: Universitas Sebelas Maret; 2010

Septia A. & Sabrian F., Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita TB Paru, Jurnal Online Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau, 2014;1(2):1-10.

Suprehatin N., Hubungan antara pengetahuan dan sikap orang tua dengan perilaku dalam pengawasan minum obat pada penderita tuberkulosis paru anak di balai besar kesehatan paru masyarakat (BBKPM) surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2011.

WH0. Global Tuberculosis Report 2017: World Health Organization; 2017.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Lisensi Creative Commons
Aceh Medika oleh LPPM Universitas Abulyatama disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/acehmedika.