Analisis Potensi Pengembangan Usahatani Karet Rakyat di Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat

Muhammad Nasir Ismail

Abstract


The purpose of this paper is to find out the value added and production income of smallholder rubber farming in the Woyla District of West Aceh Regency. The method used in this study is the porposional survey method, which is implemented in Gempa Raya Village and Aron Baroeh Village in Woyla District, West Aceh Regency. Determination of sample villages is done purposively (Purposive sampling), with the consideration that the village has farmers who seek smallholder rubber farming. Methods of data collection conducted by the authors in this study include primary data obtained through observation and direct interviews with farmers. Secondary data is obtained from library studies, related institutions, journals,  relating to this research. The results showed that the factor discount (social opportunity of capital) was 12%, this means that NVP was obtained (> 0), Net B / C Ratio (> 1) and IRR> 1, then the development of smallholder rubber farming was feasible in Woyla District District West Aceh.

Full Text:

PDF

References


Azwar R, Alwi N, Sunarwidi. (1989). Kajian komoditas dalam pembangunan hutan tanaman industri. Prosiding Lokarya Nasional HTI Karet, Medan, 28−30 Agustus 1989. hlm. 131−155. Pusat Penelitian Perkebunan Sungei Putih, Medan.

Arsyad L. (1999). Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah. Edisi Pertama. BPFE. Jakarta.

Boerhendhy I. (2006). Rubberwood Potency In Supporting Replanting Of Rubber Smallholdings. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 25(2): 61-67

Danoedoro P. (1996). Pengelolaan Data Digital : Teori dan Aplikasinya dalam Bidang Penginderaan Jauh. Yogyakarta. Fakultas Geografi. Universitas Gajah Mada.

Damanik S. (2000). Analisis Dampak Pengembangan Komoditas Perkebunan terhadap Perekonomian Wilayah di Propinsi Sumatera Utara. Jurnal Sosial Ekonomi, 1(1) : 3-4.

[Dephut] Departemen Kehutanan. (2005). Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.44/Menhut-II/2005 tentang Penunjukan Kawasan Hutan Di Wilayah

[Ditjenbun] Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian. (2007). Pedoman Umum Revitalisasi Perkebunan (Kelapa Sawit, Karet dan Kakao). http/www.ditjenbun.deptan.go.id [3 Maret 2007]

[Ditjenbun] Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian. (2009). Hari Perkebunan 10 Desember, Merajut Sejarah Panjang Perkebunan Indonesia. http//www.ditjenbun.deptan.go.id [14 Januari 2010].

Kadariah, Lien Karlina dan Cliver Gray. (1978). Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Nainggolan, Kaman. (2005). Pertanian Indonesia Kini dan Esok. Gramedia, Jakarta.

Nazaruddin dan Paimin, FB. (1992). Karet. Budidaya dan Pengolahan serta Strategi Pemasaran. Penebar Swadaya, Jakarta.

Mubyarto dan Dewanta A.S. (1991). Karet. Kajian Sosial Ekonomi. Aditya Media, Yogyakarta.

Setyamidjaja, Djoehana. (1997). Budidaya Tanaman Perkebunan Utama. Universitas Terbuka, Depdikbud, Jakarta.

Soekartawi, (1995). Analisis Usaha Tani. Universitas Indonesia (UI – Press), Jakarta.

Soetrisno, Loekman. (2002). Paradigma Baru Pembangunan Pertanian. Sebuah Tinjauan Sosiologis. Penerbit Kanisius,Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.3061/unayaded.v2i2.137

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
AGRIFLORA oleh http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/agriflora disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

@ Agriflora 

Published by center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama